Perjalanan Madura Penuh Makna
Saya awali
jam 2 itu dengan bermain futsal, setelah mendapatkan keringat dan sudah tidak kuat, sya langsung focus ke tujuan saya untuk melakukan perjalanan. Sekitar 10 km menelusuri jalan nasional akhirnya perut ini sudah tidak bisa lagi menahan, saya belokkan motor tua saya ke sebuah warung kecil pinggir jalan, dengan ramah si ibu melayani, terlihat sumringah kebahagiaan ibu itu ketika ada pembeli. Berhubung saya adalah orang desa, maka saya juga memilih menu yang sesuai lidah saya saja. Sayur asem dengan laut ikan pindang,.
Sederhananya asem pindang
|
Nyammm, ternyata masakannya enak, kebetulan saya sempat mengambil foto ini, dan saya sempat mengulas warung ini di google. Ya warung ini memang kecil, terlihat bangunannya masih semi permanen. Terlihat juga ada sebuah dapur kecil di belakang tempat display makanan. Terlihat sebuah kamar yang mepet dengan kursi yang dipakai untuk makan. Hal ini menandakan bahwa warung kecil ini juga dihuni dan ditiduri ketika malam hari,
Ibu pemilik warung dan suaminya sedang menikmati siaran final AFF U 19 |
Setelah sekitar satu jam melepas lelah, saya lanjutkan perjalanan ini. Tujuan pertama yang akan disinggahi kali ini adalah rumah tinggal teman lama, saudara, karib, ah entah apalah pokoknya dia adalah sebagian dari temen ane dari pelosok saya berasal ketika menuntut ilmu di Pulau seberang. Semenjak saya dinobatkan sebagai pengangguran oleh kampus, baru sekali saya berkunjung ke tempat tinggalnya, Surabaya. Setelah sekitar 6 bulan berselang, kali inilah saya akan berdiskusii dengan kepala suku pers mahasiswa ini.
Masjid Agung Surabaya |
Namanya juga sudah lama tidak berkunjung, alhasil otak ini tidak bias menyimpan ingatan dimana lokasi tempat tinggalnya. Satu hal yang pasti tinggalnya di dekat Masjid Agung Surabaya. Setelah melewati drama bak detektif agen rahasia yang saling mencari buruannya, akhirnya kami bertemu dan bergegas ke tempat tinggal temen saya itu. Diskusi tidak akan berjalan lancear tanpa ada energy, ya bebek goring deket rumahnya menjadi pengisi energi ...
Bebek goring Iskak (Nama temen ane itu) |
Selepas mengisi dahaga perut, berbegaslah untuk memulai diskusi perbincangan mengenai dinamika dunia wkwkwk. Diskusi dan obrolan ngawur tidak akan berjalan lancer pule tanpa adanya katalis otak yang membuat mata akan selalu terjaga
Kopi Lampung dan Kopi Vietnam |
Saya diajak ke warung kopi langganan Iskak, tempatnya nyaman bias nyolokin cas, si Iskak memesankan saya kopi Vietnam, dan dia kopi lampung. Penyajian kopinya unik, sebelum saya aduk tuh kopi masih asli terasa kopinya, rasanya memang benar-benar mantab. dan untuk mengurangi kapaitan, saya aduh tuh kopi biar bercampur dengan susu.
Obrolan santai ngalor ngidul sampai malam, berdiskusi tentang apapun, maklum Iskak ini semenjak kuliah memang aktif di dunia Pers, Komunitas Buku dan lain sebagainya, sehingga enak diajak ngobrol tentang apapun. Ngantuk dating, kita kembali ke kos, dilanjutkan dengan mantengin film baru Pacific Rim 2.
Sudut Surabaya, Pagi Hari |
Pagi pun dating, persiapan melanjutkan perjalanan. Pagi itu Iskak masuk kerja, karena liburnya hari Rabu, gara-gara ane masih agak awam dengan jalan menuju jalanan utama, pagi itu ane budal bareng Iskak, dan di kasih tau tuh jalan untuk menuju arah Frontage Road Surabaya. Perjalanan saya lakukan via Suramadu, sebelum sampai di tempat tujuan terasa lebay (lemes bray) akhirnya setir ini auto belok ke warung nasi langganan deket kampus.
Tujuan |
Setelah selesai, lanjut lagi dan akhirnya sampailah saya di tempat tujuan. Hmm sebulan lamanya tidak berkunjung ke tempat ini rasanya banyak yang berubah. Tidak lupa saya sungkem dulu dengan Profesor-profesor saya ini. Datang langsung diberi wejangan bertubu-tubi. Dan inilah yang membuat semangat bersilaturahim ke sini menjadi kuat. Ternyata disini sedang dibudidayakan penanaman melon dengan metode organik. Saya awalnya tidak begitu yakin ketika beberapa minggu yang lalu adik kelas pernah mengupload foto tentang ini. Dan ternyata saya membuktikan sendiri, tumbuh baik tanamannya. Walaupun itu ditanam di polybag.
Melon yang mulai berbuah |
Hampir satu jam lamanya saya ada di lokasi melon ini, dengan ditemani 2 Dosen Master saya, hehe. Disini beliau bercerita dari awal penanamannya dulu. Dan beliau juga bercerita tentang rencana kedepan dengan program ini.
Bunya melon yang akan menjadi bakal buah |
Obrolan pun dilanjutkan dengan berbagai topic, tak henti-hentinya Bapak2 angkat saya ini memberi kuliah gratis dan motivasi untuk mengembangkan bisnis di daerah tempat tinggal saya. Ketika sudah berkumpul gini menjadi ajang tukar pikiran dan media untuk menambah wawasan.
Melihat kegiatan adik-adik yang dulu merupakan aktivitas harian saya, rasanya memang bernostalgia dengan tempat yang menjadi bagian dari perjalanan hidup saya, bias menumbuhkan semangat untuk menjadi pribadi yang selalu berusaha untuk kaizen menjadi yang lebih baik.
Sore hari saya melakukan perjalanan balik, kali ini saya lewat jalur laut dengan menaiki kapal fery. Sungguh perjalanan kali ini membawa makna dan inspirasi yang tidak terlupakan.
Suasana di dalam kapal |
Perjalanan menggunakan kapal memakan waktu sekitar 30 menit. Yang membuat saya suka naik kapal walaupun ada jembatan Suramadu adalah suasananya. Sore hari adalah suasana yang paling tepat, sambal merasakan hembusan angina laut, Indahnya pelabuhan, gemercik air dan Indahnya matahari terbenam. Momen yang membuat fikiran menjadi fresh sekali.
Perjalanan pun saya lanjutkan, ketika lewat di daerah gedangan Sidoarjo, dan pas ketika itu perut sudah kosong, saya sempatkan untuk mampir di warung kesukaan saya dulu waktu tinggal disana.
Soto ayam cak udin gedangan |
Menurut saya rasa sotonya cak udin ini membuat ketagihan, beliau seorang diri jualan di sebuah sudut pertigaan samping kantor desa Gedangan. Dengan harga yang sangat terjangkau tetapi rasa sotonya enak sekali.
Soto cak udin |
Ayam, telur dan koya dipadu menjadi satu, hmm membuat saya selalu ingin mampir ketika melewati daerah ini. Sehabis nyoto, saatnya melanjutkan perjalanan. Esok adalah hari dimana semua aktivitas dimulai lagi. Setidaknya minggu ini menjadi minggu yang penuh dengan cerita baru. Sebenarnya selalu ada hikmah di balik sebuah perjalanan, dan perjalanan ke Madura kali ini membawa sebuah inspirasi besar yang bias dijadikan lanjutan mimpi kehidupan. Ya setidaknya sebagai manusia yang masih diberi kesempatan, baik waktu, tenaga, kesehatan dan segalanya, akan sangat baik sekali jika kesempatan ini kita gunakan untuk berbuat baik dan explore pengalaman baru, tidak harus mahal cukup sederhana saja tetapi penuh makna, karena makna dalam hidup akan membawa arti dari kehidupan itu sendiri.
14-15 Juli 2018
Komentar
Posting Komentar