Banyuwangi Memberi Banyak Carita (Part 3)



Lanjutan dari part 2, setelah mebisi perut dengan sarapan, lantas kita mencari di google lokasi persewaan motor di sekitar ketapang, dan akhirnya kami diarahkan menuju gang yang ada di depan gerbang pelabuhan, disana kita jalan sekitar 500 m, dan akhirnya menemukan yang kami cari, motor matic sejuta umat 100 cc sudah di tangan, dengan biaya sekitar 70k ingat saya. 

Jalan di Banyuwangi

Perjalanan kita mulai dengan memacu kuda besi ke arah utara, melintasi jalan nasional yang mengarah ke situbondo, laut berada di sisi kanan kami. Tidak tahu arah dan tujuan, berbekal ingatan sekilas di maps, pokoknya di arah sana bakal ada pantai, kami pun terus melaju.

Menara Unik di Pinggir Jalan

Tidak lama kami berjalan, perhatian kami tertuju pada sebuah menara yang ada di kiri jalan, berada lebih tinggi dari jalan, menara itu ada di daerah yang di tumbuhi semak dan rerumputan, saya bingung itu apa, lalu kami putuskan untuk berhenti dan mendekatinya


Menara Osing Banyuwangi

Dengan penasaran kamipun mendekat, terlihat menara itu tidak dihuni oleh manusia, masih cukup bagus kondisinya namun memang kurang terawat, entah itu bangunan bersejarah atau milik pribadi, namun setelah saya browsing ternyata namanya adalah Menara Osing. Dengan sudut pengambilan gambar seakan bumi ini miring saya di jepret dari belakang oleh teman saya yang memang memiliki selera berbeda dalam memfoto temannya. 

Afik berpose di depan menara

Dan memang entah karena rupa atau karena sudut pengambilan yang lurus, saya merasa foto teman saya lebih bagus dari pada foto saya, wkwkw. Kami tidak membuang waktu, beberapa menit disitu lalu kita tancap gas untuk menemukan tujuan selanjutnya, perjalanan tetap mengarah ke utara.

Pohon kelapa yang tumbuh subur

Beberapa titik di samping kanan jalan, banyak tertanan pohon kelapa yang banyak, dan di sela-sela batang pohon itu terlihat lautan nan biru, tidak seperti pohon kelapa yang ada di pantai Konang Trenggalek, pohon kelapa disini lumayan tinggi dan di bawahnya masih bisa tumbuh rumput.


Pepohonan kelapa dan rerumputan

Tah hanya di kanan jalan, pohon kelapa dan rumput gajah juga ada di kiri jalan. Motor terus melaju hingga akhirnya kita menemukan plang pantai yang saya pun juga lupa namanya apa, pantai ini merupakan pantai tempat kapal nelayan di tambatkan. Sebelum sampai sini tadi sebenarnya kita sudah melewati pantai Watu Dodol, namun kita lewati dulu, kita rencana mampir pas kembali

Suasana pinggir jalan akses pantai

Jalan menuju pantai ini berupa tanah, dan sesekali ada batu makadam, di kiri-kanan jalan terdapat hamparan luas kebun cabai, dan sesekali kita melihat perkebunan buah naga juga

Potret Pantai yang dikunjungi

Setelah perjalanan sekitar 5 menit melewati jalan tanah di antara pepohonan, sampailah kami di pantai yang dituju, ternyata pantainya ini tidak berbayar, dan suasananya cukup sepi, namun ada juga gazebo dan penjual makanan disini. Di pantai ini ada dermaga atau tanggul yang terbuat dari batu, menjorok ke laut, dan disini juga banyak kapal nelayan di sandarkan, jadi pantai ini lebih ke tempat kapal-kapal bersandar

Kapal nelayan bersandar

Pantai ini memberi ketenangan, hampir tidak ada ombak disini, terlihat kapal bersandr dengan rapi, ada pohon cemara yang di tanam rindang di sisi pantainya



Pohon kelapa dan urugan batu

Pantai ini tidak menghadap ke laut lepas, makanya ombaknya juga tidak kencang. hiasa pohon kelapa mempercantik pantai ini, dermaga buatan yang berfungsi juga sebagai tanggul ini juga bisa membuat kita mendekat ke arah laut

Pohon cemara dan Kelapa Menghiasi Pantai

Phon kelapa dan Cemara tampak berpadu, berjajar menghiasi pantai ini, sehingga suasananya menjadi adem dan rindang disana

Tampak pulau seberang

Selain berlokasi di teluk, yang mmembuat minim ombak, didepan terlihat ada pulau yang jaraknya tidak terlalu jauh dan masih sangat kelihatan oleh mata, apakah itu pulau Dewata??


Memandang laut di tanggul

Tanggul dari pasir dan batu yang dibuat, bisa digunakan untuk menikmati keindahan laut disana, dan di bawah ini adalah beberapa foto, yang posenya sangat tidak pro, dalam menikmati keindahan pantai tersebut

Foto fi Tanggul Batu

Madep langit berharap dapat berkah wkwk

Dua orang yang melakukan perjalanan
Pose bapak-bapak sekali

Setelah puas menikmati keindahan pantai tersebut, kita lanjutkan perjalanan, yaitu menuju ke pantai berikutnya ynag tadi kita lewati, pantainya namanya Grand watu dodol, Tidak menunggu lama kami langsung cuss kesana

Komunitas motor Estetik

Tiba di pantai Grand Watu Dodol langsung melakukan pembelian karsic masuk, kalau tidak salah waktu itu 5K dan parkir motor 2k, harga yang murah bila di bandingkan dengan pantai di tempat tinggal saya. Disana sambut dengan adanya komunitas motor tua yang sedang melakukan kopdar, 

Motor Honda Grand dari berbagai tahun

kebetulan karena saya juga memakai motor jenis Honda Grand yang saya pakai untuk menuntut ilmu dan bekerja, akhirnya saya sempatkan untuk memfotonya . Motor-motornya nya masih sangat bagus dan terawat


Bangunan yang ada di GWD

Di Grand Watu Dodol (GWD) ini kita menemui bangunan-bangunan unik yang di bangun di kawasannya, seperti diatas, kalau dilihat dari luar akan nampak seperti bangunan Pendopo namun tidak simetris atapnya, Unik untuk sebuah pantai, beda dengan yang lain, 

Pohon rindang di GWD

Keluar dari Bangunan itu, semakin mendekati lautnya maka akan ada jalan pedestrial yang terbuat dari kayu yang disurun sangat rapi menyerupai panggung, jadi pengunjung tidak perlu merasakan beceknya tanah atau berjalan di rerumputan atau pasir, sangat nyaman karena kiri kanannya rindang oleh pohon2 yang sangat teduh

Anjungan Dermaga di GWD

Jalan kayu tadi terbantang hampir di semua wilayah GWD, dan berakhir di dermaga yang mengarah ke laut ini, dari sini kita bisas melihat pulau bali yang jaraknya kalau dilihat tidak jauh, dari dermaga ini kira juga bisa mengamati sekitar pantai yang ternyata dipenuhi dengan kerikil kecil

Makan eskrim

Karena cuaca yang panas tidak lupa beli es, hehe. Disana juga terdapat kafe dan tempat makan, jadi jangan kuatir masalah makan pokoknya enak dan nyaman, 



Landmark GWD

Tidak lupa juga kita berfoto di tulisan ini, lokasinya sangat tepat menurut saya karena dirindangkan oleh pohon2 kelapa yang menjulang tinggi, ada perbedaan dengan pantai konang di Trenggalek, kalau disana pohon kelapa menutup hampir total sinar matahari kalau disini karena sudah tinggi jadi ada jarak antara pohon satu dan lainnya, di bawahnya juga di tumbuhi rerumputan hijau, indah sekali



Berfoto di Landmark GWD

Memang dari segi pantai kawasan GWD ini tidak diutamakan karena memiliki pantai yang berkerikil, bukan berpasir putih, namun jika kita merujuk pada fasilitas yang disediakan, dengan tiket murah menurut saya ini worth it banget, karena keindahan lainjuga dapat dirasakan di susunan pepohonan kelapa yang cantik, bangunan yang eksotik, tempat makan yang banyak, lokasi parkir luas, dan pastinya pantai ini sangat bersih karena dikelola dengan baik, lokasinya pun juga tidak jauh dari kota menjadikan GWD sangat layak untuk di kunjungi.

Masih ada lagi cerita di kota, sampai kejar-kejaran bus......

#banyuwangi #grandwatudodol #gwd #wisatabanyuwangi





































Komentar

Postingan Populer