Apakah Pekerjaan itu Selalu tentang Gaji?

Dalam bekerja memang tidak bisa di pungkiri bahwa hal yang dicari adalah materi atau uang, walaupun ada juga pekerjaan yang menitik beratkan pada tindakan amal ataupun ibadah, namun seringkali dalam bekerja hal yang pertama di lihat adalah gaji. Memang di dunia ini banyak sekali jenis pekerjaan yang dpat di kerjakan oleh manusia, mulai dari pekerjaan yang sifatnya ringan sampai peerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik.

Namun kalau kita melihat lebih jauh dan luas lagi, ada berbagai keunikan dalam pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang, dimana banyak kejadian orang yang di gaji dengan bayaran yang mahal, tetapi resio pekerjaannya tinggi, hingga nyawa menjadi taruhannya. Dan biasanya tidak bias pulang ke keluarga secara rutin tiap minggu atau bulan, bisanya pulang perlu waktu lama, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Dengan kondisi begitu maka kadang orang yang menjalani pekerjaan akan merasa lebih cepat bosan dan ingin cepat pulang, bahkan dengan gaji yang tinggi pun tetap belum bisa mengobati rasa rindu itu, sehingga jenis pekerjaan yang seperti itu kadang tidak banyak yang meminati.

Sebaliknya, banyak sekali orang dengan pekerjaan yang lokasi kerjanya relative dekat, dengan resiko pekerjaan yang ringan, tetapi di gaji tidak terlalu banyak, biasanya di bawah umr untung-untung kalau diatas UMR itu sudah sangat bagus. Namun jebis pekerjaan seperti itu banyak juga orang yang mengambilnya, padahal gajinya tidak banyak jika di bandingkan dengan contoh pertama tadi. 

Kita lihat lebih jauh ada orang yang bekerja dengan menggunakan fiisik, dibawah panasnya terik matahari, namun ada juga yang enjoy menikmati pekerjaan itu, dan tidak mengeluh. Ada juga pengusaha atau bos besar dengan kepemilikan perusahaan, namun hidupnya tidak tenang karena stress memikirkan bagaimana membuat usahanya bisa tetap berjalan dan memperoleh laba.

Jika kita lebih luas melihat, maka dalam kondisi pekerjaan apapun dan dengan gaji berapapun, manusia itu ada saja rasa tidak puas, rasa tidak nyaman dan segera ingin mengakhiri dan kembali berkumpul dengan keluarga, ada juga yang dalam kondisi apapun selalu bersyukur dan menjalaninya dengan iklhlas , jadi ingat pepatah jawa yang bilang “ Urip iku Sawang – Sinawang”, yang berarti kita melihat orang lain dalam posisi enak,namun sebenarnya dia merasa kurang nyaman dan lebih mengidamkan pekerjaan seperti orang lain.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer