Kedai Kopi Potehi, Membawa Kita Ke Jaman Penjajahan

 Jika anda sedang ada di kota sidoarjo, tidak ada salahnya anda mampir di kedai kopi yang unik bernuansa klasik dan tionghoa, yaitu kedai kopi Potehi. Kadang kita merasa bosan dengan kafe ataupun tempat ngopi yang menawarkan suasana yang mewah, terkini, dan instragamable, kadang kita seekali ingin merasakan suasana klasik, kembali ke masa lalu yang membuat jiwa lebih tenang dan tidak terbawa arus modrenisasi dan industrialisasi yang semakin menjadi-jadi

Kota sidoarjo, memang kerap dianggap surabaya bagi orang yang baru datang maupun orang jauh, itu memang tidak sepenuhnya salah karena beberapa fasilitas publik, seperti halnya terminal bus teramai di asia tenggara, yaitu terminal Bungurasih Purabaya Surabaya lokasi aslinya berada di kabupaten Sidoarjo, pun juga dengan bandara Internasional Juanda, juga berada di Sidoarjo. Untuk masalah tempat ngopi, sidoarjo memang tidak sebanyak pasuruan dengan area bromo,tretes dan prigennya, pun juga mojokerto dengan pacet dan trawasnya , apalagi malang dan batu, yang namanya kafe nuansa kekinian dan nuansa alam menjamur di sana

Kalau di sidoarjo, yang banyak ditemui adalah warkop giras, yaitu warkop dengan banyak kursi, lokasinya luas dan memang di khususkan untuk berkumpul santai dan menikmati kopi, terutama kopi sasetan dan tidak begitu mementingkan estetik. Banyak juga warkop asli, dengan penjual kebanyakan orang tua yang memang sudah ada puluhan tahun. Namun kali ini ada yang unik, tepatnya berada di jalan Gajahmada, dekat pasar maupun seberang stasiun sidoarjo, disana ada kedai kopi klasik yang bernuansa lawas juga ada sedikit nuansa tiongjoa nya, namanya kedai kopi POTEHI.

Melihat dari namanya aja, teman-teman pasti tahu kalau nama ini berasal dari nama wayang khas masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia ya, wayang potehi. Kedai ini berada di jalan tembusan yang menghubungkan jalan Sidoarjo-pasuruan yang melalui pasar sidoarjo, dan jalan sidoarjo-surabaya yang disana ada stasiun sidoarjo, lokasi jalan depannya tidak terlalu ramai

Lokasinya ada di pinggir jalan, persis seperti toko, dengan pintu harmonika lipatnya, namun ini dijadikan kedai kopi. Masuk anda akan disambut dengan deretan meja bundar dari kayu yang terlihat klasik, resepsionis mejanya ada di sisi kiri. Anda bisa memesan kopi dengan berbagai varian dan juga camilan disini


Untuk Kopi hitam butternya, rasanya sangat krimi, dan rasa asli kopinya juga masih kuat, sangat menawarkan rasa yang berbeda yang tidak di temui di kedai atau kafe-kafe jaman kini,apalai kopi sasetan, jelas jauh. 

Untuk pisang goreng rasanya juga manis agak asam enak sekali, dipotong kecil-kecil sehingga pas untuk satu gigitan. disajikan di piring besi klasik membuat nuansa lama terasa sangat kental

Oh iya untuk interior kedai kopi ini unik sekali, lantai keramik putih dengan dinding keramik putih pula dan diatasnya ada tembol yang di cat warna putih gading, ada lampu bohlam kuning yang ada di atas meja resepsionis, ada hiasan stiker tulisan dengan font klasik, piringan hitam, kamera film, hp jadul, buku-buku, termos, rantang , piring dan berbagai benda klasik lainnya. Suasanaya seakan membawa kita merasakan nuansa klasik jaman Bapak Soekarno masih muda dulu, seakan melewati lorong waktu

Untuk kalian yang berada di sidoarjo maupun surabaya yang ingin merasakan nuansa klasik yang berbeda, silahkan datang kesini, cek aja di google map sesuai nama diatas


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer