Pada sore itu, 16 Januari 2022 sehabis buwuh di teman yang ada di daerah Blitar, saya bersama rombongan teman-teman mampir di rumah salah satu rekan kerja kami, yang berada di tepi bendungan Karangtkates yang berada di perbatasan malang dan blitar. Silaturahim sore itu membawa sebuah kisah cerita tersendiri dan momen yang belum pernah kami lihat sebelmnya.
Malam ini, Rabu 16 Juli 2025 saya tidak sengaja menemukan foto-foto ini di laptop, dan terfikirkan untuk menulisnya di blog. Ya memang di era medsos yang kini menjamur, dunia blog sudah semakin ditinggalkan, namun saya tetap ingin menulisnya karena ini juga sebagai catatan pribadi saya, dan pengalaman yang akan saya bagikan ke anda semua
Jika anda dari daerah malang dan menuju ke arah Blitar, maka anda akan menemukan bendungan di sana yang sangat besar sekali, ya bendungan itu terkenal dengan nama bendungan Karang Kates, kalau nama resminya adalah bendungan Ir. Sutami. Setelah melewati daerah pepohonan yang rindang, maka kita akan menemukan pertigaan yang mengarah ke kiri, dan disitulah kita belok untuk menuju rumah Pak Rofiq, nama teman kami yang akan dikunjungi kali ini.
Memasuki jalan itu maka kita akan di arahkan menuju sisi samping bendungan, kelihatan dekat tapi nyatanya jauh, dan tak lama dari jalan utama maka kita akan ditunjukkan jembatan kereta yang menggantung si atas lembah sungai, sepertinya ujung dari jembatan itu merupakan terowongan yang membelah bukit. Jika kita lihat maka nampak jembatan itu sudah ada lama, mungkin sejak zaman penjajahan Belanda.
 |
Jembatan kereta api |
Jalan menuju desa masih cukup jauh, jadi harus melewati daerah hitan buatan yang itu masih dengan dengan bendungan Karang kates. Memasuki desanya memiliki suasana yang asri dan rumah-rumah tertata rapi dan kebanyakan mata pencaharian warga di desa tersebut adalah bertani, ada juga yang beternak ikan di bendungan.
 |
Suasana Desa |
Siang itu kami mampir di rumah teman kami itu lumayan lama, kami beristirahat dulu sambil ngopi bahkan sempat-sempatnya disuguhi jajan dan makan siang. Kami juga berkeliling ke bagian belakang rumah yang merupakan kandang kambing. Di halaman depan rumahnya juga terdapat berbagai macam tanaman hias
 |
Tanaman hias |
 |
Tanaman hias di pot |
Setelah puas beristirahat, sorenya kami coba bergeser tidak jauh dari rumah, dengan mengendarai sepeda motor kami menaiki tanggul yang sepertinya belum lama dikeruk, mungkin di normalisasi. Di balik tanggul itu ada danau yang luas sekali sejauh mata memandang. Memang luas sekali, perlu di ketahui ini masih di satu titik saja dan bukan titik terjauh dari bendungan Sutami.
 |
Cak robert melihat bendungan |
Di tanggul bendungan yang kami injak jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah warga, dan tingginya dari jalan sekitar 4 meter, namun yang mengarah ke waduh memiliki ketinggian yang lebih. Waktu itu kami menaiki mtoor hanya butuh waktu sekitar 1-2 menit saja sudah berdiri di tanggul Bendungan Karangkates
 |
Tanggul Karangkates
|
Dari tanggul itu kita bisa memandang jauh bendungan Sutami/Karangkates, dan ini hanyalah salah satu ujungnya saja. Ternyata pada sisi ini, bendungannya itu tidak lurus, melainkan meliuk-liuk sehingga membentuk taluk, kadang seperti sungai dan seperti ada pulau juga di dalamnya. Mungkin kalau air pasang ini bisa rata airnya.
Dan berikut adalah sedikit dokumentasinya
 |
Ngobrol dan melihat pemandangan
|
 |
Pak Rofiq dan Iwan memandangi Bendungan
|
 |
Beginilah penampakan bendungan, ada tempat ikannya
|
 |
Ini pintu masuknya
|
 |
Jembatan kereta di sisi jalan menuju lokasi pak Rofiq
|
Komentar
Posting Komentar